Thursday, October 29, 2009

Beberapa puisi dalam Buku Antologi Puisi Cyber Graffiti Gratitude, Yayasan Multimedia Sastra (YMS) dan Penerbit Angkasa Bandung,  2001.

Judul: Meranggas, Tersesat, Kunanti




1 comment:

  1. Syahadad Cinta


    Dua bulan sudah berlalu bahkan terasa berwindu-windu. Di pinggir danau yang bening dan tenang itu, ia duduk dengan perasaan yang sulit di lukiskan dengan kata-kata tentang masa lalunya.
    Tak lama, terdengar gelepar ikan, lalu memercikkan air bening dan membasahi rumput di tepian danau. Mentari terbenam dan sinarnya meredup, menyisakan mega merah. Tak sadar ia larut dalam suasana. Tak terasa, bening air matanya menetes basah di pipinya dan ia segera beranjak setelah lantunan Adzan terdengar.
    Malam, pada langit bertabur bintang, di atas rerumputan ia berbaring sendiri dan membenamkan wajahnya dalam kain sarung. Di tengah pesantren ia belum menemukan yang ia cari.
    Iqbal, kenali dirimu sendiri sebelum kau mengenal tuhanmu, kata yang selalu ia ingat. Sejak saat itu, di tempat itu, ia tak pernah sadar betapa banyak pelajaran yang ia terima, setelah pergi jauh ia baru menyadarinya dan ia ingin kembali.
    Ia bertemu gadis manis satu seiman memberi surga dan satu beralih iman memberi surga. Namun, tak lama gejolak terjadi padanya dan ia tak pernah tahu dengan pasti.
    Hantaman kerikil, cacian, dan makian kian mendarat padanya, dan ia tetap kukuh pada pendiriannya. Hinga akhir tak ada yang sadar. Tapi ia masih merasa benar dan saudaranya juga merasa benar.
    Dan akhirnya ia pergi dan kelak akan mendapatkan keduanya.

    ReplyDelete